Sabtu, 14 Mei 2016

CERPENKU



RUMITNYA RAJUTAN KASIH






Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah, Tuhan pencipta alam semesta. Karena taufik, hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas cerpen ini. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Kanjeng Agung kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di Yaumul Akhir nanti.

Alhamdulillah, atas izin dari-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas membuat cerpen Bahasa Indonesia berdasarkan pengalaman orang lain dengan tepat waktu. Cerita ini tentu berdasarkan kenyataan dan ada pula yang fiktif. Penulis sadar, disana-sini mungkin masih banyak kekurangan dalam cerpen ini. Mohon kepada pembaca memakluminya. Kritik dan saranpun senantiasa terbuka bagi para pembaca untuk memperbaiki cerpen ini.

Sekian dari saya. Semoga setelah membaca cerpen ini menimbulkan kesan yang positif dan bermanfaat bagi pembaca.
Selamat membaca!!!!
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Tertanda

Penulis




Namanya Anggi Suci Pratiwi. Biasanya oleh teman-teman dipanggil Anggi. Anggi berasal dari keluarga yang berkecukupan. Dibilang keluarga kaya juga tidak, keluarga sederhana juga tidak, keluarga miskin apalagi. Dia terlahir dari keluarga yang sederhana namun juga sedikit kaya. Ayahnya seorang pedagang. Ibunya disamping sebagai ibu rumah tangga juga bekerja sambilan untuk mengisi waktu luangnya sebagai penjahit. Anggi mempunyai seorang adik bernama Anggres yang teramat ia sayangi. Dan mungkin juga itu adik terakhir Anggi. Jarak umur antara Anggi dan Anggres memang sangat dekat yakni kurang lebih 2 tahun. Namun agaknya kedua kakak beradik ini bebanding terbalik. Anggi memang anak perempuan, namun sikapnya seperti laki-laki. Tangannya yang kekar serta badannya yang tegap. Membuat Anggi terlihat gagah. Ia tidak suka bermain dengan anak perempuan. Apalagi bermain boneka atau barbie. Anggi suka bermain di luar bersama teman laki-lakinya. Ciri khasnya yaitu suka mengenakan topi laki-laki dan celana pendek. Sedangkan adik laki-lakinya lebih suka di rumah menonton televisi. Atau sesekali bermain bersama bonekanya. Sungguh saudara yang aneh bukan?
Anggi sekarang duduk di kelas 9 SMP NEGERI 1 REMBANG. Anggi termasuk siswa yang cerdas dan pandai baik di bidang akademik maupun non akademik. Mungkin karena tubuhnya yang kekar sehingga ia tidak teramat kesulitan dalam berolahraga. Memanjat pohon ataupun lari Anggi lah sang juaranya. Apalagi rumahnya di gunung yakni DESA GUNUNG WULED mungkin memanjat atau lari adalah hal yang mudah bagi Anggi. Dia juga pandai berhitung. Mungkin bagi orang lain Matematika dan Fisika adalah hal yang merangsang penggundulan rambut. Namun bagi Anggi tidak. Logikanya dalam berhitung sangat luar biasa. Matematika adalah makanan sehari-harinya. Bahkan sebagai obat ketika ia pusing. Saat ia pusing tak perlu cari obat penawarnya. Cukup mengerjakan soal Matematika saja pusingnya sudah hilang. Namun kelemahannya, Anggi anak yang agak malas. Andai saja ia rajin belajar pasti prestasinya kan gemilang. Namun jangan salah ia juga tidak bodoh-bodoh amat di kelas. Anggi selalu ikut peringkat 10 besar di kelas dari 36 siswa. Anggi mempunyai rambut ikal sebahu yang selalu ia ikat dibelakang seperti ekor kuda. Karena menurutnya jika rambutnya di gerah akan mengganggu aktivitas ekstrem nya. Anggi juga mempunyai hidung yang mancung dengan kulit sawo matang, dengan mata yang belo membuat Anggi mempunyai paras yang manis.
********
Dering alarm yang Anggi pasang di smart phone nya membuat Anggi tersentak kaget. Namun dengan lihai jemari lentiknya mematikan alarm tersebut. Fajar semakin menyingsing. Sinar mentari seakan malu- malu mengintip dan masuk melalui lubang jendela kamar Anggi. Udara yang sejuk dan dingin di desa Anggi membuat Anggi sangat betah untuk berlama-lama di tempat tidur. Ia tak mengingat bahwa ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah liburan panjang semester 2. Detik terus berjalan. Perlahan menit dan jam pun terus berotasi. Anggi masih saja terlalap dalam dunia khayalnya.
“ Ha..ha..ha..ha.. ia pangeran aku juga sangat menyayangi dan mencintaimu”.
“ Oh kasih sudikah kau menemani keliling dunia bersama ku?” sang pangeran berkata.
Dengan sigap Anggi menjawab “ Ia pangeran”.
Segera Anggi berlari mengejar sang pangeran ingin sekali Anggi memeluknya. Impiannya berkeliling dunia akhirnya terwujud. Apalagi ditambah bersama seorang pangeran tampan.  Dan “Brakkkk.....” .
“ Aduhh.. sakit..” Anggi merintih kesakitan.
Hah sial! Umpatnya. Ternyata ini hanya mimpi. Anggi masih saja belum membuka penuh kelopak matanya dan belum sadar kalau jam menunjukkan pukul 06.00 WIB.
Tok.. tok..tokk.. “ Assalamualaikum Anggi? Bangun nak, sudah hampir siang. Inikan hari pertama kamu masuk sekolah” , Ujar ibu Anggi dengan nada lembut.                                                        
            Karena Anggi masih merasakan sakit pada tubuhnya, ia hanya mendengar samar-samar saja suara sang ibu. Karena tak ada respon dari Anggi , ibu Anggi segera masuk ke kamar Anggi yang tak terkunci.
“Astagfirullah Anggi, apa yang terjadi?” tanya ibu Anggi dengan tenang.
“Ah tidak apa-apa bu, aku tadi hanya mimpi buruk lalu terjatuh .”
“Syukurlah kalau begitu. Sekarang cepat ke kamar mandi solat subuh dulu terus mandi !” perintah ibu Anggi.
Anggi yang baru menyadari bahwa sekarang pukul 06.10 , segera membuang selimut yang masih setia menempel di tubuhnya. Bergegas ia berlari menuju kamar mandi dan meninggalkan ibunya begitu saja, seolah ibunyalah yang harus membereskan kamarnya.
“Aduh bodohnya aku ... bodoh.. bodoh.. bodoh..!” sambil menepuk jidatnya. “ Kenapa tadi aku ke asyikan tidur dan mematikan alarm. Hahhh..!!” Dengus Anggi kesal sambil membersihkan tubuhnya.
“Sudah jangan diselali terus. Tapi lain kali jangan diulangi lagi  !” ucap ibu Anggi yang dengan lembut yang tiba-tiba muncul dibelakang Anggi.
“ Ia bu”, ucap Anggi penuh sesal.
Setelah selesai solat dan mandi, Anggi berpakaian dengan seragam OSIS yang belum sempat ia gosok. Namun Anggi bisa mengimbanginya dengan memakai jaket Machester United kesukaannya. Penampilannya pun terlihat sempurna ditambah dengan sepatu kets nya dan jam tangan peraknya. Segera Anggi mengambil kunci motornya dan berpamitan kepada ibu bapaknya , tanpa menghiraukan sepiring nasi yang telah ibu Anggi siapkan.
“ Aku berangkat dulu ya pak, bu. Maaf nggak sarapan dulu takut telat” ucap Anggi sambil bersalaman dengan orang tuanya.  “Assalamualaikum”.
“ Ya waalaikumsalam hati-hati di jalan nak, jangan ngebut loh.” Ucap ibu Anggi.
“Ya bu.” Timbal Anggi seraya menarik gas sepada motornya.
Sesampainya di sekolah tepat pukul 07.15. Huh... tepat bel masuk nih , untung bel berbunyi Anggi sudah menaiki tangga menuju kelasnya di lantai dua.
“Assalamualaikum”,Ucap Anggi.
“Waalaikumsalam , Ya ampun Anggi kamu hampir telat loh kenapa si kok tumben kamunya berangkat pas bel?” tanya Chika sambil duduk disamping Anggi.
“ Hussstt.. jangan berisik sini-sini aku ceritain . Hey, Isti, Mona, Indar, Memel, sama Didi ayo sini kalian mau denger ceritaku nggak?”
Tanpa menjawab seperti biasa mereka datang satu persatu ke bangku Anggi dan Chika yang duduk bersebelahan.
“Ada apa cepat cerita saya lagi sibuk nih”. Kata Memel dengan nada alay sambil mengelus-elus rambu ikal nya.
“ Yeehh.. sibuk ngapain lo! Sibuk mikirin Setyo ya ?” ucap Chika dengan nada candaan.
“ Ha..ha..ha.. bener banget tuh Ka” kata Mona, Indar dan Isti.
“ Ih kalian mah gitu sama aku jahat deh , sakit hatiku tahu rasanya itu seperti disayat menggunakan golok yang teramat tajam, sehingga butuh waktu bertahun tahun untuk memulihkannya”. Ucap Memel dengan lebay.
“ Ih tambah ngaco deh kamu apaan si gak lucu!! Ujar Mona dengan sedikit sadis.
“ Ehh.. udah.. udah.. kok malah jadi bertengkar si! Anggi cepat mulai ceritanya kok malah diam?” ujar Isti menengahi.
“ Ya deh iya deh.” Ucap Anggi. “ Tapi kalian harus janji ya kalau aku cerita jangan ada yang memutusnya sebelum ceritanya selesai” tambah Anggi.
“ Ya sip lah” ucap Chika.
“ Jadi gini, tadi tuh aku berangkatnya agak telat. Coba bayangin masa aku bangun pukul 06.00 pokoknya  pagi tadi aku udah sibuk banget deh, nah pas aku berangkat, ditengah jalan tuh tepatnya di Desa Pasedahan ada dua anak laki-laki ya seumuran kita lah tiba-tiba mengendarai motornya disampingku, awalnya aku mengacuhkannya karena pikiranku terfokus takut terlambat. Lama- lama aku risih juga, kesabaranku telah hilang ,  nafsu ku pun naik. Laki-laki itu selalu memandangku dan lama-lama meminta nomor teleponku. Kalau saja aku ada di dekatnya dan tidak mengendarai sepeda motor pasti sudah ku tonjok tuh anak. Tengil banget.” Ucap Anggi panjang lebar.
“Wuihh.. jagoan keluar.” Ucap Isti.
“ Ehh... jangan dulu ini belum selesai. Nah selanjutnya aku jadi nantang dia balap lho”  ucap Anggi dengan bangga.
“Terus.. terus..” ucap Memel penasaran.
“ Ya aku balap lah” ujar Anggi.
“ OMG Anggi kamu kan perempuan,  balap? Waduhh.. yang menang balap siapa Nggi? Tanya Memel lagi.
“ Ya aku lah” dengan bangga Anggi menjawab.
“ Woww hebat ! This is amazing friend!!” Ucap isti.
“ Wah hebat perempuan balap lawan laki-laki . Motor matic lawan motor coupling menang motor matic? Hebat kamu!” Ujar Chika sambil mengacungkan jempolnya.
“ Sudah.. sudah jangan dipuji terus bisa terbang tinggi si Anggi takut jatuh kalau ketinggian . sakit lho jatuhnya” ujar Mona terkekeh.
“Ha..ha..ha.. “ semuanya tertawa girang
Mereka pun bercerita segala hal yang mereka alami selama liburan . Tak terasa dering bel istirahat pertama berbunyi. Hari itu sepertinya belum pelajaran karena hari pertama masuk sekolah. Paling-paling jam selanjutnya bersih-bersih.
Tak terasa bel pulang pun berdering. Siswa-siswa berbondong-bondong keluar dari kelas menuju tempat parkiran.
“ Nggi, nanti pulang sekolah kita kumpul untuk membahas reunian SD yah”. Ucap Rena sahabat terdekat Anggi.
“OK sip” timpal Anggi.
Sesampainya Anggi di rumah segera Anggi berganti pakaian dan makan, karena sudah solat dhuhur di sekolah. Kemudian Anggi menuju tempat yang di janjikan oleh Rena untuk berkumpul reuni SD. Setelah menunggu teman-teman semua kumpul, diskusi pun dimulai. Pro dan kontra yang terjadi, akhirnya membuahkan keputusan . Reuni akan dilaksanakan di Curug Kali Karang, besok dan sebelumnya harus berkumpul di SD NEGERI 1 GUNUNG WULED. Tak sabar Anggi menanti hari esok.
*********
Keesokan harinya pukul 14.00 Anggi berangkat  ke SD NEGERI 1 GUNUNG WULED. Semua teman Anggi telah kumpul . Tinggal cap cus ke Curug Kali Karang. Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke Curug Kali Karang. Karena kecepatan motor Anggi yang 60 atau 80 km/jam.      Dari tadi sebenarnya ada yang mengganjal di hati Anggi. Ya karena Rena sahabat Anggi mengajak teman laki-laki nya atau pacar nya untuk ikut. Menurut Anggi ini kan acara reuni seharusnya teman-teman SD saja yang ikut. Namun tak apalah, toh juga anaknya nggak ganggu. Dan jrengg... saatnya bersenang-senang.
“ Ayo Anggi, Refi, Maudy, Risma, Dimas, Dono, Riki, dan teman-teman kita mandi bersama alias ciblon!!” ujar Rena antusias sambil menarik tangan Anggi
. “Ayo nggi, kita ke sana saja yang airnya deras kan lebih seru! ,Pinta Rena.
“Yuk” jawab Anggi menurut.
Mereka pun bersenang-senang disana. Tak terasa satu jam telah dilewati.
“Wah airnya kok lama-lama makin deras ya Ren” ujar Anggi menggigil.
“ Nggak kok.. biasa saja.” Ucap Rena.
“Hah.. tolong aku !!!!“ teriak Anggi.
Namun sayang nampaknya teman-teman Anggi sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
“ Kau tidak apa-apa? Sini aku bantu” kata Dimas.
Anggi berusaha mengangkat tubuhnya dan melawan derasnya air sambil bertumpuan pada tangan Dimas. Namun Anggi tak kuasa, sehingga dengan terpaksa Dimas menarik tangan Anggi kemudian menggendongnya menuju daratan.
“Makanya kalau nggak bisa renang nggak usah ciblon!” Ujar Dimas agak sinis.
“Enak aja , aku bisa renang kok” timpal Anggi tak mau kalah.
“Yehhh.. kalau bisa renang kenapa tadi mau tenggelam, mana digendong lagi berat banget lagi!” ucap Dimas.
“Eh, sebenarnya kamu tuh ikhlas nggak sih nolongin aku?” ucap Anggi.
“Ikhlas” kata Dimas sambil tesenyum manis ke Anggi.
Anggi mulai risih dengan suasana ini. Anggi memutuskan untuk pergi dan menghampiri teman-teman lain.
“Eh teman-teman sudah pukul 15.30 nih, kita pulang yuk, lagian besok kan kita sekolah” pinta Anggi kepada teman-teman.
Dengan segera teman-teman Anggi pun satu per satu ganti pakaian dan ada pula yang membeli makanan atau minuman untuk menghangatkan tubuh.
*********
Menatap langi-langit kamar yang berwarna putih. Masih kepikiran saja insiden reuni tadi. Tiba-tiba dering SMS mengagetkan Anggi. Segera Anggi membacanya.
Orang: Assalamualaikum
Anggi: Waalaikumsalam, maaf ini siapa ya?
Orang: O ya ini aku Dimas, kamu lagi apa?
Anggi: Ini lagi tiduran aja. Ada apa ya ?
Dimas: Emm.. sebenarnya ada yang mau aku omongin ke kamu.
Anggi: apa?
Dimas: Sebenarnnya udah lama akau naksir kamu. Aku sudah cukup tahu semua      tentang kamu dari    Rena .Kamu itu cewe unik, nggak manja, jagoan pula, aku             suka gaya kamu. Dan tanpa basa basi deh.. kamu mau nggak jadi pacarku?
Anggi: Maaf kamu kan pacarnya Rena sahabatku, terus aku juga baru mengenal kamu         jadi maaf ya        aku nggak bisa.
Dimas: Yes no problem darling. wasalamualaikum..
Anggi: Waalaikumsalam
Jujur menurut Anggi, Dimas baik dan mempunyai paras yang tampan. Namun bukan pria seperti itu yang Anggi cari. Sebenarnya Anggi juga sudah tahu ada sinyal-sinyal cinta yang dipancarkan Dimas apalagi ditambah insiden reuni kemarin. Kalau dibilang ada rasa sih sebenarnya Anggi ada rasa sama Dimas. Namun ia harus menjaga perasaan sahabatnya, Rena. Ia lebih memilih sahabat dan ia tak ingin dianggap PHO atau Perusak Hubungan Orang.
Keesokan harinya saat Anggi berangkat sekolah bertemulah Anggi dengan sesosok yang tak asing di matanya. Sesosok yang selalu membuat hatinya dad.. dig.. dug bila bertemu. Sesosok yang mungkin nyaris seperti pria idamannya. Ya namanya Ari. Anak pondok pesantren. Senyum manis saling mereka lontarkan tatkala berpapasan. Nampaknya mereka masih canggung jika bertemu. Keduanya rupanya masih saja malu-malu kucing.
********
“Eh Anggi ini ada surat” tutur Rena sambil menyodorkan surat tersebut.
“ Surat? Surat apa?” tanya Anggi tampak kebingungan.
“Udah buka aja” pinta Rena seraya senyum-senyum.
Assalamualaikum Anggi,
Bagaimana kabarmu? Sehat bukan? Sudah lama kita tak berkomunikasi.Bertemu mungkin sering. Namun tak ada kata yang terucap diantara kita.Aku merindukan suaramu. Aku merindukan tingkah anehmu dan semua tentang kamu. Masihkah kau ingat kepadaku nggi?.Masihkah kau ingat kenangan-kenangan indah kita dulu? Akankah kau masih menganggapku orang yang spesial di hatimu? Atau sudah ada orang lain di hatimu? Entahlah. Yang terpenting kamu bahagia. Kuharap silaturahmi masih tetap terjalin diantara kita. Dan aku berharap sekali kau membalas surat ini.
Wasalamualaikum
Your Beloved
Ari
Hati Anggi serasa berbunga–bunga. Membaca surat ini menjadikan Anggi teringat masa lalu indahnya saat menjalin kasih bersama Ari.
“ Sudah jangan banyak ngelamun cepat dibalas suratnya! Kasihan lho dianya udah care sama kamu” pinta Rena dengan sigap sambil mengambil pulpen dan kertas di meja belajar Anggi.
Anggi pun tanpa berkata segera menuruti perintah Rena.
Waalaikumsalam ya ukh,
Alhamdulilah aku sehat. Bagaimana dengan kamu? Emm..semua kenangan kita aku masih mengingatnya kok. Terimakasih telah kamu goreskan tinta-tinta keindahan cinta di hatiku yang insyaallah akan aku kenang selalu. Aku masih sama seperti yang dulu. Aku juga berharap silaturahmi tetap terjaga diantara kita. Terimakasih atas semuanya.
Wassalam....
“Sudah selesai nggi?” tanya Rena antusias yang sedari tadi tak sabaran menunggu.
“ Sudah nih !” ucap Anggi sambil memberi surat ke Rena.
Dengan sigap Rena menerima nya dan berlari keluar.
“Ih.. antusias banget tuh anak sama hubungan cinta ku. Aku aja yang ngejalanin biasa saja”. Huh.. capek juga.
********
Hari-hari dilewati Anggi. Setiap harinya ia menerima surat dari Ari kemudian membalasnya. Terus saja begitu tanpa ada perubahan selama berbulan-bulan. Hal ini yang membuat Anggi mulai bosan. Lama-lama Rena lah sahabat Anggi yang sangat antusias membalas surat dari Ari. Anggi pun tidak tahu surat itu isinya apa. Ia serahkan semua kepada Rena. Belakangan ini, Anggi memang merasa ada yang aneh pada Rena. Rena teramat senang apabila aku bercerita tentang Ari. Ia juga selalu bertanya tentang kehidupan pribadi Ari. Anggi jadi mulai risih. Namun Anggi juga mulai berfikir. Untuk apa ia menunggu orang yang tak jelas ke arah mana? Lagian mungkin juga masih banyak kok, orang yang lebih baik dari dia. Semisal Rena jadian sama Ari juga nggak masalah. Lagian Anggi bukan siapa-siapa Ari. Ari bebas menjalin hubungan dengan siapa saja. Anggi hanyalah orang yang di gantung cintanya oleh Ari. Keduanya hanya menjalin hubungan tanpa status sadari dulu tanpa adanya perubahan. Mulai hari itu, Anggi mencoba melupakan Ari.
Untuk menghilangkan rasa jenuhnya Anggi mendengarkan radio di ruang keluarga.Tett.. suara radio yang menandakan channel berhasil ditemukan.
Sampai kapan kau gantung
Cerita cintaku
Memberi harapan
Hingga mungkin kutak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu... oohh
Tentunya hubungan cinta denganmu
Membuatku sakit
Hingga mungkin ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu
Soundtrack dari Melly Goeslaw yang berjudul Gantung itu, seakan mewakili perasaan Anggi. Bukannya menghibur malah membuat Anggi menjadi sedih atau bahasa gaulnya jadi tambah baper. Anggi memutuskan untuk tidur saja ke kamarnya . Ahir-akhir ini Anggi memang jarang sekali belajar.
“Tring..tring..tring” dering SMS membuyarkan Anggi.
Dengan malas Anggi membuka SMS tesebut . Sebenarnya Anggi malas membalasnya, namun ia takut ini orang penting.
Orang: Assalamualaikum Anggi?..
Anggi: Waalaikumsalam, ada yang bisa saya bantu, maaf dari saudara siapa?
Orang: Saya Sihab, tetangga kamu
Anggi: Oh Sihab, ada apa ya ?
Sihab: Nggak ada apa-apa, aku mau tanya kamu sama Ari sekarang gimana?
Anggi: Nggak gimana-mana kok, emangnya ada apa?
Sihab: Emm,, Nggi aku mau bilang sama kamu
Anggi: Ya boleh ?
Sihab: Dari pada kamu nunggu orang yang nggak jelas lebih baik kamu liat di sekelilingmu ada orang yang lebih         perhatian dan nunggu kamu nggi..
Anggi: Maksud kamu?
Sihab: Iya ada aku.. kamu mau nggak mencoba denganku?
Anggi: Maaf aku belum bisa. Kayaknya aku mau fokus  belajar dulu deh, kan sebentar lagi mau UN .           Kamu tenang saja ini bukan karena Ari atau siapa tapi ini keinginanku sendiri.
Sihab: Tapi nggi, nggak ada salahnya mencoba?
Anggi: Maaf hab, tetap nggak bisa
Sihab: Tapi nggi...
Anggi:Emm.. Sudah dulu ya hab aku mau tidur besok sekolah. Wasalam..
Sihab: Yes, have a nice dream baby...
Huh.. masalah datang lagi. Satu saja belum selesai. Memang sih, Sihab mempunyai paras yang tampan melebihi Dimas atau Ari, postur tubuhnya juga tinggi besar, hidungnya mancung, dan berkulit putih. Namun bukan itu yang Anggi inginkan.  Sifat Sihab yang terlalu agresif  , suka memaksa dan tidak mengerti Anggi itu yang membuatnya jengkel.
********
Keesokan harinya tak terasa sudah satu minggu Anggi bersekolah. Hari ini , minggu pagi. Rutinitas Anggi kalau hari libur adalah joging bersama teman-temannya.
“Wahh.. baru rasanya kemarin kita libur, kok udah libur lagi ya?” ujar Anggi kepada teman-temannya.
“Iya bener banget tuh”. jawab teman Anggi.
Saat melintasi gerombolan anak laki-laki yang sedang nongkrong tiba-tiba...
”Ahh..” jerit Lela.
“Ada apa?” dan DDUUGGGG...
“Awwwww.. sakitnya” ujar cowok nakal sambil memegangi pipinya kesakitan.
“Mau apa kamu, kalau berani ayo sama aku jangan sama temanku!” Tantang Anggi sambil mendekati cowok itu sambil mengepalkan tangan.
Namun cowok itu malah lari terbirit-biri seperti dikejar singa.
“Kamu nggak kenapa-napa kan?” tanya Anggi pada Lela khawatir.
“Nggak kok, tadi cuma ditarik roknya sedikit, untung kamu langsung menghajarnya, makasih ya nggi. Aku nggak tahu harus bagaimana kalau nggak ada kamu”. Ujar Lela.
“Ya sama-sama. Kita pulang saja yuk.. udah nggak mood nih gara-gara cowok tengil tadi!”
“Iya ayo, hebat banget kamu nggi, menghajar pipi cowok tadi sampai lari terbirit-birit”, ujar Rena.
“Ah biasa saja kok” jawab Anggi ringan.
********
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba ada SMS dari nomor asing lagi,
Orang: Maaf..
Anggi: Ya saya maafin.. ini siapa?
Orang: Kenalin aku Miko, yang waktu hari minggu kamu tonjok pipinya
Anggi: Oh cowok tengil itu !!
Miko: Jujur bukan aku lho yang megang rok temen kamu?
Anggi: Masa?
Miko: Bener aku nggak bohong, itu temen aku yang ngelakuin tapi malah aku yang kena tonjokan
Anggi: He..he..hee.. maaf ya, aku nggak sengaja . spontan aja..
Miko: Iya aku maafin kok..
Sejak saat itu hampir setiap hari Anggi dan Miko  SMS-an membuat mereka semakin akrab. Ya walaupun mereka tidak saling bertatap muka, namun entah mengapa hanya dengan Miko , Anggi merasa hidup. Tidak pernah Anggi merasakan hal ini sebelumnya, baik dengan Dimas, Sihab,ataupun Ari sekalipun. Sesekali mereka juga saling ketemuan dan membahas sesuatu yang penting-penting. Miko ternyata mempunyai otak yang briliant. Dia jago berbahasa Inggris dan logika matematika. Apabila Anggi ada kesulitan dalam mapel Fisika, Matematika atau Bahasa Inggris, tak segan-segan Miko mengajarin Anggi. Miko orangnya tidak suka jaim-jaiman dan apa adanya. Anggi sangat klop berada didekat Miko. Pernah suatu hari, Miko mengungkapkan perasaannya kepada Anggi lewat telepon. Tapi Anggi tak segan untuk menolaknya. Bagi Anggi , Miko dianggap sebagai kakak saja. Namun Miko dengan ikhlas menerima keputusan Anggi dan tetap menunngu Anggi sampai mereka berdua siap.
********
Satu bulan, dua bulan berlalu... semakin dekat dengan UN. Kini saatnya Anggi memfokuskan pikirannya pada UN.
“Wah bagus banget tulisannya, ini tulisan siapa? Tulisan kamu nggak sebagus ini lho Nggi?” tanya Chika pada Anggi, sambil membuka-buka buku tulis Fisika Anggi.
Anggi tampak kebingungan menjawab pertanyaan Chika, ya Anggi memang sering cerita tentang Miko kepada Chika. Namun tidak jika tentang otak Miko yang briliant.
“Emm.. tulisan akulah” jawab Anggi ragu.
“ Kamu tuh ngga bisa bohong dari ku Nggi... tanpa kamu menjawab juga aku tahu kok ini tulisan siapa . Miko kan?” Tanya Chika dengan curiga.
Anggi hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Chika.
“Ceritain dong.. kok bisa ada tulisan Miko dibuku mu? Tanya Chika semakin mendesak Anggi.
“Iya deh temanku yang paling kepoo.. Ehm.. Jadi waktu satu minggu yang lalu, aku belajar bersama Miko di warung bakso. Karena aku lelah,tak sadar aku tertidur. Bangun-bangun PR ku sudah selesai. Ya mau apa lagi jadi ya gitu deh..” jelas Anggi. “Oh iya iya.. eh kamu tau nggak sih, kehidupan cinta kamu tuh kaya novel atau film lho romanza banget tahu!” jelas Chika singkat.
********
Tak terasa waktu terus berjalan. Kini saatnya Anggi dan teman-teman seperjuangannya melaksanakan UN. Anggi telah mempersiapkan semua materi dengan matang. Di hari itu Anggi sangat optimis. Ia percaya akan mendapatkan nilai yang memuaskan. Restu dari orang tua, saudara, dan teman-teman terdekat juga hal yang mempengaruhi keberhasilan Anggi. Tak lupa berdoa kepada Allah adalah hal yang utama bagi Anggi. Tiga hari telah Anggi lalui dengan lancar . Saatnya memikirkan mau lanjut sekolah dimana dan menunggu pengumuman. Setelah melewati berbagai pro dan kontra dari keluarga selama beberapa minggu terakhir, akhirnya keinginan Anggi terpenuhi. Yups. Ia boleh melanjutkan sekolah di SMA 1 PURBALINGGA. Anggi sangat senang dan bersyukur atas keputusan tersebut dan berterimakasih kepada ibu dan bapak nya.
*******
“Hey jumlah nilaimu berapa?” tanya Chika .
“ Ini lihat aja sendiri” jawab Anggi sambil menyodorkan secarik kertas hasil pengumuman UN.
“ Wah.. semangat ya kamu lulus dengan nilai yang memuaskan. Aku jadi yakin kalau kamu pasti keterima daftar di Ganesha” ujar Chika .
“Ia makasih Chika, aamiin, nilai kamu juga bagus kok, malah lebih tinggi dari aku, selamat juga ya Chik.” Ujar Anggi.
Chika hanya mengangguk sambil tersenyum.
********
Hari-hari terlewati. Komunikasi kini jarang diantara Anggi dan teman-temannya. Hari itu Anggi harus mendaftar ke SMA NEGERI 1 PURBALINGGA. Tak harus lama menunggu pengumuman, hanya dengan waktu satu minggu, pengumuman telah keluar.
“Alhamdulilah Anggi akhirnya doa kita terkabul. Selamat kamu keterima di Ganesha” ujar ibu Anggi.
“Iya bu” jawab Anggi terharu tanpa banyak kata .
********
“Wah.. tak terasa ya rasanya baru kemarin kita ujian kok malah sekarang sudah pakai seragam putih abu-abu” ujar Isti.
“Iya bener banget tuh” timpal Tati.
Ya, Anggi, Isti dan Tati. Mereka bertiga nge-kos bersama di Purbalingga. Satu kamar pula.
“ Aku jadi kangen sama Chika nih, sahabat terbaikku andai kau disini” ujar Anggi sedih.
“ Sudahlah jangan dipikir terus, aku juga kangen kok, sama Mona, tapi mungkin ini yang terbaik bagi kita. Semoga saja di SMA NEGERI 1 REMBANG sana, sahabat-sahabat kita bahagia, walaupun tidak bersama kita” jelas Isti.
“ Kalian memang sahabat sejati ya, aku jadi salut”. Tutur Tati yang dulu tidak satu kelas bersama Anggi dan Isti.
Sebenarnya bukan hanya Chika yang Anggi kangenin, tapi yang lebih Anggi rindukan adalah Miko, ya hanya Miko.
********
Mereka bertiga pun bertambahnya hari semakin akrab. Setelah melewati masa-masa MOPD yang banyak menguras tenaga. Agaknya Anggi sudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.Dan sudah tidak terlalu memikirkan teman-temannya di Rembang. Sesekali juga mereka saling bertukar kabar melalui SMS.
“ O ya nggi, tadi  di sekolah kamu pilih ekstra apa?” tanya Isti.
“ Aku pilih PPA GASDA Is. Kalo kamu apa?” tanya Anggi.
“ Aku karawitan, aku ingin memperkenalakan karawitan di Amerika nanatinya. He..he... “ ucap isti dengan nada sedikit candaan namun serius.  “Ya sudah kita tidur yuk, sudah malam nih, besok sekolah, besok juga akan hari pertama kita ekstra” Ucap Isti.
Lampu kamar mereka tak lama kemudian padam.
*******
Hari itu, hari Sabtu, adalah hari pertama Anggi mengikuti ekstra.
“ Baik anak-anak sebelum, ekstra ini dimulai marilah kita berdoa. Berdoa mulai...” ucap pembimbing.
Satu jam, dua jam, pun dilewati, selesailah ekstra PPA GASDA pada hari itu. Yah karena hari pertama ekstra, jadi belum terjun langsung ke Gunung atau tempat-tempat alam lain. Hari itu baru saja pengenalan.Tiba-tiba..
“Hi.. kenalin aku Sahal, what is your name?” tanya seorang lelaki yang juga salah satu anggota PPA GASDA.
“Hi juga.. aku Anggi salam kenal Sahal” ujar Anggi sambil tersenyum menjabat tangan Sahal.
“ Emm... boleh minta PIN BBM mu? Tenang saja aku laki-laki baik-baik kok. Jangan berubah ekspresi gitu dong..” ucap Sahal sambil nyengir kuda nil.
Anggi terdiam, ia memang paham betul mana lelaki tengil dan lelaki baik. Dan Anggi mempunyai firasat kalau ini benar lelaki baik. Anggi pun memberikan PIN nya dan dilanjutkan mengobrol dengan Sahal sampai tak terasa sudah sampai depan kos nya.
“ Eh sudah sampai kos an nih,, nggak terasa .Sampai jumpa besok ya, Assalamualaikum” ucap Anggi
“Ya Waalaikumsalam” timpal Sahal
Setelah selesai solat isya, Anggi,Isti,dan Tati memutuskan untuk refreshing sejenak. Karena malam minggu dan agaknya besok mereka bertiga tidak pulang. Karena keadaan uang mereka yang menipis.Mereka mengisi waktu luang dengan menonton film di laptop. Tlingg... dering handphone berbunyi menandakan ada BBM masuk.
Sahal: PING!!
Anggi: Ya ada apa?
Sahal: Besok sibuk ngga?
Anggi: Ngga sih
Sahal: Joging yuk ke alun-alun, Kalau bisa mampir sekalian ke rumahku. Dekat lho sebelah pasar mandiri...
Anggi: Ya insyaallah.. aku tanya Isti sama Tati dulu.. kayaknya aku nggak bisa kalau mereka berdua juga nggak       bisa..
Sahal: Ya nggak papa deh.. sebenarnya aku maunya kita berdua tapi ya udah deh...
Anggi: Iya udah dulu ya... wasalam...
Sahal: OK..Siip
********
Keesokan harinya, Anggi,Isti,dan Tati berjalan menuju alun-alun. Sesampainya di sana, rupanya Sahal sudah menunngu dari tadi. Sahal sudah menunggu sejak pukul 06.30, namun Anggi berangkat pukul 07.30.
“Hey..Sudah menunggu lama ya? Maaf ya aku telat” ucap Anggi sambil menghampiri Sahal
“Iya nggak apa-apa kok.. Emm.. ini buat kamu” kata Sahal sambil menyodorkan kado untuk Anggi
“ Apa ini? Aku kan belum ulang tahun” kata Anggi kebingungan
“Emang ngasih kado kalau ulang tahun doang ya?” jawab Sahal
“Ya nggak juga sih. Eh BTW thanks ya..” ucap Anggi
“ Ya sudah, udah siang nih..aku pulang dulu ya.. atau kamu sama teman kamu mau ikut? Tanya Sahal
“ Eh.. nggak usah aku juga ada keperluan kok sehabis ini” kata Anggi berbohong
“ Ya sudah bye!” kata Sahal melambaikan tangan sambil berlari kecil menjauhi Anggi
Anggi pun segera menghampiri Isti dan Tati yang sedari tadi sibuk memutari pohon beringin berkali-kali dengan barlari-lari kecil. Karena mereka sudah merasa puas dan lelah, ditambah mereka juga tidak membawa uang untuk beli minum, mereka memutuskan untuk pulang.
*******
Dibukalah kado dari sahal yang berisi boneka Mickey Mouse dan Minnie Mouse mungil berwarna biru. Dari hal itulah Anggi berfikir, Apakah arti dari semua ini?
********
Waktu memang selalu berjalan begitu cepat. Tak terasa 6 bulan berlalu. Selama 6 bulan itu hari-hari Anggi merindukan kenangan semasa SMP. Chika dengan sikap penuh kecurigaannya, Ari dengan sikap ke sok alimannya tapi sih emang beneran alim.. he,,he.., Sihab dengan keagresifannya, dan Miko yang selalu membuat Anggi nyaman didekatnya dan teman-teman lainnya, membuat Anggi rindu. Dan satu lagi kesepian hati Anggi saat itu rupanya ada yang mengisi hari-hari menjadi lebih indah, Ya dia adalah Sahal. Hari itu datanglah Anggi ke suatu tempat yang dijanjikan Sahal. Karena Tati dan Isti akan belajar kelompok, maka mereka berdua pulang duluan ke kos. Duduklah Anggi di sebuah bangku panjang di suatu taman, sambil menunggu seseorang si pembuat janji. Ya siapa lagi kalau bukan Sahal. Grengg..
Dengarkanlah wanita pujaanku..
Hari ini akan ku sampaikan
Hasrat suci kepadamu dewiku..
Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin.. jadi kasihmu..
Tuk yang pertama dan terakhir
Jangan kau tolak dan buat ku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu,,
Suara merdu Sahal yang diiringi gitar membuat lagu dari Youvi and Nuno berjudul Janji Suci dan sedikit diubah liriknya tersebut membuat Anggi kaget dan dag..dig..dug. Pertanyaan Sahal membuat Anggi bimbang. Kejadian ini memang bukan yang pertama bagi Anggi. Sudah beberapa kali laki-laki mengutarakan perasaannya kepada Anggi. Namun tak bisa dipungkiri, seberapa pun lelaki yang mencintainya, ia tetap kukuh dengan seseorang yaitu Miko. Anggi yakin suatu saat nanti Miko kan kembali. Walau saat ini mungkin belum ada kejelasan. Kabar pun tak ada. Entah mengapa secercah harapan masih ada di hati Anggi. Memang sangat sulit untuk memilih Dimas, Sihab, Ari, Miko dan Sahal. Hati kecil berbisik  Miko Miko Miko...
Yang lain mungkin sangat dekat dengan Anggi, lain hal dengan Miko yang entah dimana. Namun kekuatan cinta dan kepercaayan hati akan menyambung jalinan kasih Anggi dan Miko. Menunggu seseorang yang belum pasti namun pas dihati akan dapat menyelesaikan rumitnya jalinan kasih di hidup Anggi. Rajutan kasih akan dapat berakhir dan abadi seberapapun rumitnya dengan memilih salah satu benang cinta yang terbaik. Untuk itu, maafkanlah aku Sahal. Ucap Anggi dalam hati.
Dalam sepi, Anggi goreskan tinta-tinta hitam di secarik kertas putih.
Tuhan...
Ku serahkan semua kepada Engkau...
Zat yang Maha Cinta dengan segala kesempurnaan
Jalan-Mu adalah jalan ku
Ketulusan-Mu adalah keberkahanku
Luruskanlah niatku
Rido kanlah keputusanku
Ya Kholik...
Lindungilah kami..
Persatukan lah kami di waktu yang telah engkau goreskan
Hidupkanlah hati kami agar selau benar di mata-Mu
Terimakasih Engkau telah menghadirkannya
Sesosok menawan penenang hati
Penyejuk jiwa penyegar sukma
Nyaman bila didekatnya
Rindu bila dijauhnya
Kau...kau...hanya kaulah
Pemberi semangat sejati
Ku mohon satu hal
Persatukanlah kami kembali..
Dalam restu-Mu ku yakin..
Cinta suci kan mempertemukan kami..
Kesetiaan dan kepercayaan kan jadi saksi
Saksi bisu janji kami
Suatu kesungguhan rasa
Pasti kan terjawab dengan kebahagiaan
Kepastian rasa..
Kan melahirkan keabadian
Karena itulah... CINTA SEJATI..
### SELESAI ###




PROFIL PENULIS

Text Box:  Assalamu’alaikum Wr. Wb    
Hi! Teman-teman! Namaku Nuraisah Rosita Chika Dewi. Aku kelas X.1 di SMA NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA. Umurku 16 tahun. Aku berasal dari Desa Wanogara Wetan,Kecamatan Rembang,Kabupaten Purbalingga,Provinsi Jawa Tengah, Negara Indonesia, Asia Tenggara , Benua Asia, di Dunia lho.. hehe.. wkwkwkwkwk..
            Aku sebenarnya tidak mempunyai hobi tertentu. Tapi kalau di paksa suruh jawab ya, aku hobinya membaca. Membaca apapun deh yang penting bermanfaat. Dan cita-citaku ingin melanjutkan di UGM fakultas kedokteran (aamiin ya Rabb). Emm.. apalagi ya? O iya, aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku laki-laki masih kecil berumur 2 tahun.
            Makasih buat pak guru atau teman-teman yang sudah membaca cerpen saya. Maaf  kalau ceritanya kurang menarik. Maklum.. sayanya kan masih amatir he..he..
Kiranya sudah cukup deh perkenalannya . Sekali lagi makasih sudah membaca cerpenku.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar