RUMITNYA RAJUTAN KASIH
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Segala
puji bagi Allah, Tuhan pencipta alam semesta. Karena taufik, hidayah dan
inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas cerpen ini. Tak lupa shalawat
serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Kanjeng Agung kita Nabi Muhammad
SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di Yaumul Akhir nanti.
Alhamdulillah,
atas izin dari-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas membuat cerpen Bahasa
Indonesia berdasarkan pengalaman orang lain dengan tepat waktu. Cerita ini
tentu berdasarkan kenyataan dan ada pula yang fiktif. Penulis sadar,
disana-sini mungkin masih banyak kekurangan dalam cerpen ini. Mohon kepada
pembaca memakluminya. Kritik dan saranpun senantiasa terbuka bagi para pembaca
untuk memperbaiki cerpen ini.
Sekian
dari saya. Semoga setelah membaca cerpen ini menimbulkan kesan yang positif dan
bermanfaat bagi pembaca.
Selamat
membaca!!!!
Wasalamu’alaikum
Wr. Wb
Tertanda
Penulis
Namanya
Anggi Suci Pratiwi. Biasanya oleh teman-teman dipanggil Anggi. Anggi berasal
dari keluarga yang berkecukupan. Dibilang keluarga kaya juga tidak, keluarga
sederhana juga tidak, keluarga miskin apalagi. Dia terlahir dari keluarga yang
sederhana namun juga sedikit kaya. Ayahnya seorang pedagang. Ibunya disamping
sebagai ibu rumah tangga juga bekerja sambilan untuk mengisi waktu luangnya
sebagai penjahit. Anggi mempunyai seorang adik bernama Anggres yang teramat ia
sayangi. Dan mungkin juga itu adik terakhir Anggi. Jarak umur antara Anggi dan
Anggres memang sangat dekat yakni kurang lebih 2 tahun. Namun agaknya kedua
kakak beradik ini bebanding terbalik. Anggi memang anak perempuan, namun
sikapnya seperti laki-laki. Tangannya yang kekar serta badannya yang tegap.
Membuat Anggi terlihat gagah. Ia tidak suka bermain dengan anak perempuan.
Apalagi bermain boneka atau barbie. Anggi suka bermain di luar bersama teman
laki-lakinya. Ciri khasnya yaitu suka mengenakan topi laki-laki dan celana
pendek. Sedangkan adik laki-lakinya lebih suka di rumah menonton televisi. Atau
sesekali bermain bersama bonekanya. Sungguh saudara yang aneh bukan?
Anggi
sekarang duduk di kelas 9 SMP NEGERI 1 REMBANG. Anggi termasuk siswa yang
cerdas dan pandai baik di bidang akademik maupun non akademik. Mungkin karena
tubuhnya yang kekar sehingga ia tidak teramat kesulitan dalam berolahraga.
Memanjat pohon ataupun lari Anggi lah sang juaranya. Apalagi rumahnya di gunung
yakni DESA GUNUNG WULED mungkin memanjat atau lari adalah hal yang mudah bagi
Anggi. Dia juga pandai berhitung. Mungkin bagi orang lain Matematika dan Fisika
adalah hal yang merangsang penggundulan rambut. Namun bagi Anggi tidak.
Logikanya dalam berhitung sangat luar biasa. Matematika adalah makanan
sehari-harinya. Bahkan sebagai obat ketika ia pusing. Saat ia pusing tak perlu
cari obat penawarnya. Cukup mengerjakan soal Matematika saja pusingnya sudah
hilang. Namun kelemahannya, Anggi anak yang agak malas. Andai saja ia rajin
belajar pasti prestasinya kan gemilang. Namun jangan salah ia juga tidak
bodoh-bodoh amat di kelas. Anggi selalu ikut peringkat 10 besar di kelas dari
36 siswa. Anggi mempunyai rambut ikal sebahu yang selalu ia ikat dibelakang
seperti ekor kuda. Karena menurutnya jika rambutnya di gerah akan mengganggu
aktivitas ekstrem nya. Anggi juga mempunyai hidung yang mancung dengan kulit
sawo matang, dengan mata yang belo membuat Anggi mempunyai paras yang manis.
********
Dering
alarm yang Anggi pasang di smart phone nya membuat Anggi tersentak kaget. Namun
dengan lihai jemari lentiknya mematikan alarm tersebut. Fajar semakin
menyingsing. Sinar mentari seakan malu- malu mengintip dan masuk melalui lubang
jendela kamar Anggi. Udara yang sejuk dan dingin di desa Anggi membuat Anggi
sangat betah untuk berlama-lama di tempat tidur. Ia tak mengingat bahwa ini
adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah liburan panjang semester 2. Detik
terus berjalan. Perlahan menit dan jam pun terus berotasi. Anggi masih saja
terlalap dalam dunia khayalnya.
“
Ha..ha..ha..ha.. ia pangeran aku juga sangat menyayangi dan mencintaimu”.
“
Oh kasih sudikah kau menemani keliling dunia bersama ku?” sang pangeran
berkata.
Dengan
sigap Anggi menjawab “ Ia pangeran”.
Segera
Anggi berlari mengejar sang pangeran ingin sekali Anggi memeluknya. Impiannya
berkeliling dunia akhirnya terwujud. Apalagi ditambah bersama seorang pangeran
tampan. Dan “Brakkkk.....” .
“
Aduhh.. sakit..” Anggi merintih kesakitan.
Hah
sial! Umpatnya. Ternyata ini hanya mimpi. Anggi masih saja belum membuka penuh
kelopak matanya dan belum sadar kalau jam menunjukkan pukul 06.00 WIB.
Tok..
tok..tokk.. “ Assalamualaikum Anggi? Bangun nak, sudah hampir siang. Inikan
hari pertama kamu masuk sekolah” , Ujar ibu Anggi dengan nada lembut.
Karena Anggi masih merasakan sakit pada tubuhnya, ia hanya mendengar samar-samar saja suara sang ibu. Karena tak ada respon dari Anggi , ibu Anggi segera masuk ke kamar Anggi yang tak terkunci.
Karena Anggi masih merasakan sakit pada tubuhnya, ia hanya mendengar samar-samar saja suara sang ibu. Karena tak ada respon dari Anggi , ibu Anggi segera masuk ke kamar Anggi yang tak terkunci.
“Astagfirullah
Anggi, apa yang terjadi?” tanya ibu Anggi dengan tenang.
“Ah
tidak apa-apa bu, aku tadi hanya mimpi buruk lalu terjatuh .”
“Syukurlah
kalau begitu. Sekarang cepat ke kamar mandi solat subuh dulu terus mandi !”
perintah ibu Anggi.
Anggi
yang baru menyadari bahwa sekarang pukul 06.10 , segera membuang selimut yang
masih setia menempel di tubuhnya. Bergegas ia berlari menuju kamar mandi dan
meninggalkan ibunya begitu saja, seolah ibunyalah yang harus membereskan
kamarnya.
“Aduh
bodohnya aku ... bodoh.. bodoh.. bodoh..!” sambil menepuk jidatnya. “ Kenapa
tadi aku ke asyikan tidur dan mematikan alarm. Hahhh..!!” Dengus Anggi kesal
sambil membersihkan tubuhnya.
“Sudah
jangan diselali terus. Tapi lain kali jangan diulangi lagi !” ucap ibu Anggi yang dengan lembut yang
tiba-tiba muncul dibelakang Anggi.
“
Ia bu”, ucap Anggi penuh sesal.
Setelah
selesai solat dan mandi, Anggi berpakaian dengan seragam OSIS yang belum sempat
ia gosok. Namun Anggi bisa mengimbanginya dengan memakai jaket Machester United
kesukaannya. Penampilannya pun terlihat sempurna ditambah dengan sepatu kets
nya dan jam tangan peraknya. Segera Anggi mengambil kunci motornya dan
berpamitan kepada ibu bapaknya , tanpa menghiraukan sepiring nasi yang telah ibu
Anggi siapkan.
“
Aku berangkat dulu ya pak, bu. Maaf nggak sarapan dulu takut telat” ucap Anggi
sambil bersalaman dengan orang tuanya. “Assalamualaikum”.
“
Ya waalaikumsalam hati-hati di jalan nak, jangan ngebut loh.” Ucap ibu Anggi.
“Ya
bu.” Timbal Anggi seraya menarik gas sepada motornya.
Sesampainya
di sekolah tepat pukul 07.15. Huh... tepat bel masuk nih , untung bel berbunyi
Anggi sudah menaiki tangga menuju kelasnya di lantai dua.
“Assalamualaikum”,Ucap
Anggi.
“Waalaikumsalam
, Ya ampun Anggi kamu hampir telat loh kenapa si kok tumben kamunya berangkat
pas bel?” tanya Chika sambil duduk disamping Anggi.
“
Hussstt.. jangan berisik sini-sini aku ceritain . Hey, Isti, Mona, Indar,
Memel, sama Didi ayo sini kalian mau denger ceritaku nggak?”
Tanpa
menjawab seperti biasa mereka datang satu persatu ke bangku Anggi dan Chika
yang duduk bersebelahan.
“Ada
apa cepat cerita saya lagi sibuk nih”. Kata Memel dengan nada alay sambil
mengelus-elus rambu ikal nya.
“
Yeehh.. sibuk ngapain lo! Sibuk mikirin Setyo ya ?” ucap Chika dengan nada
candaan.
“
Ha..ha..ha.. bener banget tuh Ka” kata Mona, Indar dan Isti.
“
Ih kalian mah gitu sama aku jahat deh , sakit hatiku tahu rasanya itu seperti
disayat menggunakan golok yang teramat tajam, sehingga butuh waktu bertahun tahun
untuk memulihkannya”. Ucap Memel dengan lebay.
“
Ih tambah ngaco deh kamu apaan si gak lucu!! Ujar Mona dengan sedikit sadis.
“
Ehh.. udah.. udah.. kok malah jadi bertengkar si! Anggi cepat mulai ceritanya
kok malah diam?” ujar Isti menengahi.
“
Ya deh iya deh.” Ucap Anggi. “ Tapi kalian harus janji ya kalau aku cerita
jangan ada yang memutusnya sebelum ceritanya selesai” tambah Anggi.
“
Ya sip lah” ucap Chika.
“
Jadi gini, tadi tuh aku berangkatnya agak telat. Coba bayangin masa aku bangun
pukul 06.00 pokoknya pagi tadi aku udah
sibuk banget deh, nah pas aku berangkat, ditengah jalan tuh tepatnya di Desa
Pasedahan ada dua anak laki-laki ya seumuran kita lah tiba-tiba mengendarai
motornya disampingku, awalnya aku mengacuhkannya karena pikiranku terfokus
takut terlambat. Lama- lama aku risih juga, kesabaranku telah hilang , nafsu ku pun naik. Laki-laki itu selalu
memandangku dan lama-lama meminta nomor teleponku. Kalau saja aku ada di
dekatnya dan tidak mengendarai sepeda motor pasti sudah ku tonjok tuh anak.
Tengil banget.” Ucap Anggi panjang lebar.
“Wuihh..
jagoan keluar.” Ucap Isti.
“
Ehh... jangan dulu ini belum selesai. Nah selanjutnya aku jadi nantang dia balap
lho” ucap Anggi dengan bangga.
“Terus..
terus..” ucap Memel penasaran.
“
Ya aku balap lah” ujar Anggi.
“
OMG Anggi kamu kan perempuan, balap?
Waduhh.. yang menang balap siapa Nggi? Tanya Memel lagi.
“
Ya aku lah” dengan bangga Anggi menjawab.
“
Woww hebat ! This is amazing friend!!” Ucap isti.
“
Wah hebat perempuan balap lawan laki-laki . Motor matic lawan motor coupling
menang motor matic? Hebat kamu!” Ujar Chika sambil mengacungkan jempolnya.
“
Sudah.. sudah jangan dipuji terus bisa terbang tinggi si Anggi takut jatuh
kalau ketinggian . sakit lho jatuhnya” ujar Mona terkekeh.
“Ha..ha..ha..
“ semuanya tertawa girang
Mereka
pun bercerita segala hal yang mereka alami selama liburan . Tak terasa dering
bel istirahat pertama berbunyi. Hari itu sepertinya belum pelajaran karena hari
pertama masuk sekolah. Paling-paling jam selanjutnya bersih-bersih.
Tak
terasa bel pulang pun berdering. Siswa-siswa berbondong-bondong keluar dari
kelas menuju tempat parkiran.
“
Nggi, nanti pulang sekolah kita kumpul untuk membahas reunian SD yah”. Ucap
Rena sahabat terdekat Anggi.
“OK
sip” timpal Anggi.
Sesampainya
Anggi di rumah segera Anggi berganti pakaian dan makan, karena sudah solat
dhuhur di sekolah. Kemudian Anggi menuju tempat yang di janjikan oleh Rena
untuk berkumpul reuni SD. Setelah menunggu teman-teman semua kumpul, diskusi
pun dimulai. Pro dan kontra yang terjadi, akhirnya membuahkan keputusan . Reuni
akan dilaksanakan di Curug Kali Karang, besok dan sebelumnya harus berkumpul di
SD NEGERI 1 GUNUNG WULED. Tak sabar Anggi menanti hari esok.
*********
Keesokan
harinya pukul 14.00 Anggi berangkat ke
SD NEGERI 1 GUNUNG WULED. Semua teman Anggi telah kumpul . Tinggal cap cus ke
Curug Kali Karang. Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke Curug Kali
Karang. Karena kecepatan motor Anggi yang 60 atau 80 km/jam. Dari tadi sebenarnya ada yang mengganjal di
hati Anggi. Ya karena Rena sahabat Anggi mengajak teman laki-laki nya atau
pacar nya untuk ikut. Menurut Anggi ini kan acara reuni seharusnya teman-teman
SD saja yang ikut. Namun tak apalah, toh juga anaknya nggak ganggu. Dan
jrengg... saatnya bersenang-senang.
“
Ayo Anggi, Refi, Maudy, Risma, Dimas, Dono, Riki, dan teman-teman kita mandi
bersama alias ciblon!!” ujar Rena antusias sambil menarik tangan Anggi
.
“Ayo nggi, kita ke sana saja yang airnya deras kan lebih seru! ,Pinta Rena.
“Yuk”
jawab Anggi menurut.
Mereka
pun bersenang-senang disana. Tak terasa satu jam telah dilewati.
“Wah
airnya kok lama-lama makin deras ya Ren” ujar Anggi menggigil.
“
Nggak kok.. biasa saja.” Ucap Rena.
“Hah..
tolong aku !!!!“ teriak Anggi.
Namun
sayang nampaknya teman-teman Anggi sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
“
Kau tidak apa-apa? Sini aku bantu” kata Dimas.
Anggi
berusaha mengangkat tubuhnya dan melawan derasnya air sambil bertumpuan pada
tangan Dimas. Namun Anggi tak kuasa, sehingga dengan terpaksa Dimas menarik
tangan Anggi kemudian menggendongnya menuju daratan.
“Makanya
kalau nggak bisa renang nggak usah ciblon!” Ujar Dimas agak sinis.
“Enak
aja , aku bisa renang kok” timpal Anggi tak mau kalah.
“Yehhh..
kalau bisa renang kenapa tadi mau tenggelam, mana digendong lagi berat banget
lagi!” ucap Dimas.
“Eh,
sebenarnya kamu tuh ikhlas nggak sih nolongin aku?” ucap Anggi.
“Ikhlas”
kata Dimas sambil tesenyum manis ke Anggi.
Anggi
mulai risih dengan suasana ini. Anggi memutuskan untuk pergi dan menghampiri
teman-teman lain.
“Eh
teman-teman sudah pukul 15.30 nih, kita pulang yuk, lagian besok kan kita
sekolah” pinta Anggi kepada teman-teman.
Dengan
segera teman-teman Anggi pun satu per satu ganti pakaian dan ada pula yang
membeli makanan atau minuman untuk menghangatkan tubuh.
*********
Menatap
langi-langit kamar yang berwarna putih. Masih kepikiran saja insiden reuni
tadi. Tiba-tiba dering SMS mengagetkan Anggi. Segera Anggi membacanya.
Orang:
Assalamualaikum
Anggi:
Waalaikumsalam, maaf ini siapa ya?
Orang:
O ya ini aku Dimas, kamu lagi apa?
Anggi:
Ini lagi tiduran aja. Ada apa ya ?
Dimas:
Emm.. sebenarnya ada yang mau aku omongin ke kamu.
Anggi:
apa?
Dimas:
Sebenarnnya udah lama akau naksir kamu. Aku sudah cukup tahu semua tentang
kamu dari Rena .Kamu itu cewe unik,
nggak manja, jagoan pula, aku suka gaya kamu. Dan tanpa basa basi
deh.. kamu mau nggak jadi pacarku?
Anggi:
Maaf kamu kan pacarnya Rena sahabatku, terus aku juga baru mengenal kamu jadi
maaf ya aku nggak bisa.
Dimas: Yes no problem darling. wasalamualaikum..
Anggi:
Waalaikumsalam
Jujur
menurut Anggi, Dimas baik dan mempunyai paras yang tampan. Namun bukan pria
seperti itu yang Anggi cari. Sebenarnya Anggi juga sudah tahu ada sinyal-sinyal
cinta yang dipancarkan Dimas apalagi ditambah insiden reuni kemarin. Kalau
dibilang ada rasa sih sebenarnya Anggi ada rasa sama Dimas. Namun ia harus menjaga
perasaan sahabatnya, Rena. Ia lebih memilih sahabat dan ia tak ingin dianggap
PHO atau Perusak Hubungan Orang.
Keesokan
harinya saat Anggi berangkat sekolah bertemulah Anggi dengan sesosok yang tak
asing di matanya. Sesosok yang selalu membuat hatinya dad.. dig.. dug bila
bertemu. Sesosok yang mungkin nyaris seperti pria idamannya. Ya namanya Ari.
Anak pondok pesantren. Senyum manis saling mereka lontarkan tatkala berpapasan.
Nampaknya mereka masih canggung jika bertemu. Keduanya rupanya masih saja
malu-malu kucing.
********
“Eh
Anggi ini ada surat” tutur Rena sambil menyodorkan surat tersebut.
“
Surat? Surat apa?” tanya Anggi tampak kebingungan.
“Udah
buka aja” pinta Rena seraya senyum-senyum.
Assalamualaikum
Anggi,
Bagaimana
kabarmu? Sehat bukan? Sudah lama kita tak berkomunikasi.Bertemu mungkin sering.
Namun tak ada kata yang terucap diantara kita.Aku merindukan suaramu. Aku
merindukan tingkah anehmu dan semua tentang kamu. Masihkah kau ingat kepadaku
nggi?.Masihkah kau ingat kenangan-kenangan indah kita dulu? Akankah kau masih
menganggapku orang yang spesial di hatimu? Atau sudah ada orang lain di hatimu?
Entahlah. Yang terpenting kamu bahagia. Kuharap silaturahmi masih tetap
terjalin diantara kita. Dan aku berharap sekali kau membalas surat ini.
Wasalamualaikum
Your
Beloved
Ari
Hati
Anggi serasa berbunga–bunga. Membaca surat ini menjadikan Anggi teringat masa
lalu indahnya saat menjalin kasih bersama Ari.
“
Sudah jangan banyak ngelamun cepat dibalas suratnya! Kasihan lho dianya udah care sama kamu” pinta Rena dengan sigap
sambil mengambil pulpen dan kertas di meja belajar Anggi.
Anggi
pun tanpa berkata segera menuruti perintah Rena.
Waalaikumsalam
ya ukh,
Alhamdulilah
aku sehat. Bagaimana dengan kamu? Emm..semua kenangan kita aku masih
mengingatnya kok. Terimakasih telah kamu goreskan tinta-tinta keindahan cinta
di hatiku yang insyaallah akan aku kenang selalu. Aku masih sama seperti yang
dulu. Aku juga berharap silaturahmi tetap terjaga diantara kita. Terimakasih
atas semuanya.
Wassalam....
“Sudah
selesai nggi?” tanya Rena antusias yang sedari tadi tak sabaran menunggu.
“
Sudah nih !” ucap Anggi sambil memberi surat ke Rena.
Dengan
sigap Rena menerima nya dan berlari keluar.
“Ih..
antusias banget tuh anak sama hubungan cinta ku. Aku aja yang ngejalanin biasa
saja”. Huh.. capek juga.
********
Hari-hari
dilewati Anggi. Setiap harinya ia menerima surat dari Ari kemudian membalasnya.
Terus saja begitu tanpa ada perubahan selama berbulan-bulan. Hal ini yang
membuat Anggi mulai bosan. Lama-lama Rena lah sahabat Anggi yang sangat
antusias membalas surat dari Ari. Anggi pun tidak tahu surat itu isinya apa. Ia
serahkan semua kepada Rena. Belakangan ini, Anggi memang merasa ada yang aneh
pada Rena. Rena teramat senang apabila aku bercerita tentang Ari. Ia juga
selalu bertanya tentang kehidupan pribadi Ari. Anggi jadi mulai risih. Namun
Anggi juga mulai berfikir. Untuk apa ia menunggu orang yang tak jelas ke arah
mana? Lagian mungkin juga masih banyak kok, orang yang lebih baik dari dia.
Semisal Rena jadian sama Ari juga nggak masalah. Lagian Anggi bukan siapa-siapa
Ari. Ari bebas menjalin hubungan dengan siapa saja. Anggi hanyalah orang yang
di gantung cintanya oleh Ari. Keduanya hanya menjalin hubungan tanpa status
sadari dulu tanpa adanya perubahan. Mulai hari itu, Anggi mencoba melupakan
Ari.
Untuk
menghilangkan rasa jenuhnya Anggi mendengarkan radio di ruang keluarga.Tett..
suara radio yang menandakan channel berhasil ditemukan.
Sampai
kapan kau gantung
Cerita
cintaku
Memberi
harapan
Hingga
mungkin kutak sanggup lagi
Dan
meninggalkan dirimu... oohh
Tentunya
hubungan cinta denganmu
Membuatku
sakit
Hingga
mungkin ku tak sanggup lagi
Dan
meninggalkan dirimu
Soundtrack
dari Melly Goeslaw yang berjudul Gantung itu, seakan mewakili perasaan Anggi. Bukannya
menghibur malah membuat Anggi menjadi sedih atau bahasa gaulnya jadi tambah baper.
Anggi memutuskan untuk tidur saja ke kamarnya . Ahir-akhir ini Anggi memang
jarang sekali belajar.
“Tring..tring..tring”
dering SMS membuyarkan Anggi.
Dengan
malas Anggi membuka SMS tesebut . Sebenarnya Anggi malas membalasnya, namun ia
takut ini orang penting.
Orang:
Assalamualaikum Anggi?..
Anggi:
Waalaikumsalam, ada yang bisa saya bantu, maaf dari saudara siapa?
Orang:
Saya Sihab, tetangga kamu
Anggi:
Oh Sihab, ada apa ya ?
Sihab:
Nggak ada apa-apa, aku mau tanya kamu sama Ari sekarang gimana?
Anggi:
Nggak gimana-mana kok, emangnya ada apa?
Sihab:
Emm,, Nggi aku mau bilang sama kamu
Anggi:
Ya boleh ?
Sihab:
Dari pada kamu nunggu orang yang nggak jelas lebih baik kamu liat di
sekelilingmu ada orang yang lebih perhatian
dan nunggu kamu nggi..
Anggi:
Maksud kamu?
Sihab:
Iya ada aku.. kamu mau nggak mencoba denganku?
Anggi:
Maaf aku belum bisa. Kayaknya aku mau fokus
belajar dulu deh, kan sebentar lagi mau UN . Kamu tenang saja ini bukan karena Ari atau siapa tapi ini
keinginanku sendiri.
Sihab:
Tapi nggi, nggak ada salahnya mencoba?
Anggi:
Maaf hab, tetap nggak bisa
Sihab:
Tapi nggi...
Anggi:Emm..
Sudah dulu ya hab aku mau tidur besok sekolah. Wasalam..
Sihab:
Yes, have a nice dream baby...
Huh..
masalah datang lagi. Satu saja belum selesai. Memang sih, Sihab mempunyai paras
yang tampan melebihi Dimas atau Ari, postur tubuhnya juga tinggi besar,
hidungnya mancung, dan berkulit putih. Namun bukan itu yang Anggi
inginkan. Sifat Sihab yang terlalu
agresif , suka memaksa dan tidak
mengerti Anggi itu yang membuatnya jengkel.
********
Keesokan
harinya tak terasa sudah satu minggu Anggi bersekolah. Hari ini , minggu pagi.
Rutinitas Anggi kalau hari libur adalah joging bersama teman-temannya.
“Wahh..
baru rasanya kemarin kita libur, kok udah libur lagi ya?” ujar Anggi kepada
teman-temannya.
“Iya
bener banget tuh”. jawab teman Anggi.
Saat
melintasi gerombolan anak laki-laki yang sedang nongkrong tiba-tiba...
”Ahh..”
jerit Lela.
“Ada
apa?” dan DDUUGGGG...
“Awwwww..
sakitnya” ujar cowok nakal sambil memegangi pipinya kesakitan.
“Mau
apa kamu, kalau berani ayo sama aku jangan sama temanku!” Tantang Anggi sambil
mendekati cowok itu sambil mengepalkan tangan.
Namun
cowok itu malah lari terbirit-biri seperti dikejar singa.
“Kamu
nggak kenapa-napa kan?” tanya Anggi pada Lela khawatir.
“Nggak
kok, tadi cuma ditarik roknya sedikit, untung kamu langsung menghajarnya,
makasih ya nggi. Aku nggak tahu harus bagaimana kalau nggak ada kamu”. Ujar
Lela.
“Ya
sama-sama. Kita pulang saja yuk.. udah nggak mood nih gara-gara cowok tengil
tadi!”
“Iya
ayo, hebat banget kamu nggi, menghajar pipi cowok tadi sampai lari
terbirit-birit”, ujar Rena.
“Ah
biasa saja kok” jawab Anggi ringan.
********
Beberapa
hari kemudian, tiba-tiba ada SMS dari nomor asing lagi,
Orang:
Maaf..
Anggi:
Ya saya maafin.. ini siapa?
Orang:
Kenalin aku Miko, yang waktu hari minggu kamu tonjok pipinya
Anggi:
Oh cowok tengil itu !!
Miko:
Jujur bukan aku lho yang megang rok temen kamu?
Anggi:
Masa?
Miko:
Bener aku nggak bohong, itu temen aku yang ngelakuin tapi malah aku yang kena
tonjokan
Anggi:
He..he..hee.. maaf ya, aku nggak sengaja . spontan aja..
Miko:
Iya aku maafin kok..
Sejak
saat itu hampir setiap hari Anggi dan Miko SMS-an membuat mereka semakin akrab. Ya
walaupun mereka tidak saling bertatap muka, namun entah mengapa hanya dengan
Miko , Anggi merasa hidup. Tidak pernah Anggi merasakan hal ini sebelumnya,
baik dengan Dimas, Sihab,ataupun Ari sekalipun. Sesekali mereka juga saling
ketemuan dan membahas sesuatu yang penting-penting. Miko ternyata mempunyai
otak yang briliant. Dia jago berbahasa Inggris dan logika matematika. Apabila
Anggi ada kesulitan dalam mapel Fisika, Matematika atau Bahasa Inggris, tak
segan-segan Miko mengajarin Anggi. Miko orangnya tidak suka jaim-jaiman dan apa
adanya. Anggi sangat klop berada didekat Miko. Pernah suatu hari, Miko
mengungkapkan perasaannya kepada Anggi lewat telepon. Tapi Anggi tak segan
untuk menolaknya. Bagi Anggi , Miko dianggap sebagai kakak saja. Namun Miko
dengan ikhlas menerima keputusan Anggi dan tetap menunngu Anggi sampai mereka
berdua siap.
********
Satu
bulan, dua bulan berlalu... semakin dekat dengan UN. Kini saatnya Anggi
memfokuskan pikirannya pada UN.
“Wah
bagus banget tulisannya, ini tulisan siapa? Tulisan kamu nggak sebagus ini lho
Nggi?” tanya Chika pada Anggi, sambil membuka-buka buku tulis Fisika Anggi.
Anggi
tampak kebingungan menjawab pertanyaan Chika, ya Anggi memang sering cerita
tentang Miko kepada Chika. Namun tidak jika tentang otak Miko yang briliant.
“Emm..
tulisan akulah” jawab Anggi ragu.
“
Kamu tuh ngga bisa bohong dari ku Nggi... tanpa kamu menjawab juga aku tahu kok
ini tulisan siapa . Miko kan?” Tanya Chika dengan curiga.
Anggi
hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Chika.
“Ceritain
dong.. kok bisa ada tulisan Miko dibuku mu? Tanya Chika semakin mendesak Anggi.
“Iya
deh temanku yang paling kepoo.. Ehm.. Jadi waktu satu minggu yang lalu, aku
belajar bersama Miko di warung bakso. Karena aku lelah,tak sadar aku tertidur.
Bangun-bangun PR ku sudah selesai. Ya mau apa lagi jadi ya gitu deh..” jelas
Anggi. “Oh iya iya.. eh kamu tau nggak sih, kehidupan cinta kamu tuh kaya novel
atau film lho romanza banget tahu!” jelas Chika singkat.
********
Tak
terasa waktu terus berjalan. Kini saatnya Anggi dan teman-teman seperjuangannya
melaksanakan UN. Anggi telah mempersiapkan semua materi dengan matang. Di hari
itu Anggi sangat optimis. Ia percaya akan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Restu dari orang tua, saudara, dan teman-teman terdekat juga hal yang
mempengaruhi keberhasilan Anggi. Tak lupa berdoa kepada Allah adalah hal yang
utama bagi Anggi. Tiga hari telah Anggi lalui dengan lancar . Saatnya
memikirkan mau lanjut sekolah dimana dan menunggu pengumuman. Setelah melewati
berbagai pro dan kontra dari keluarga selama beberapa minggu terakhir, akhirnya
keinginan Anggi terpenuhi. Yups. Ia boleh melanjutkan sekolah di SMA 1
PURBALINGGA. Anggi sangat senang dan bersyukur atas keputusan tersebut dan
berterimakasih kepada ibu dan bapak nya.
*******
“Hey
jumlah nilaimu berapa?” tanya Chika .
“
Ini lihat aja sendiri” jawab Anggi sambil menyodorkan secarik kertas hasil
pengumuman UN.
“
Wah.. semangat ya kamu lulus dengan nilai yang memuaskan. Aku jadi yakin kalau
kamu pasti keterima daftar di Ganesha” ujar Chika .
“Ia
makasih Chika, aamiin, nilai kamu juga bagus kok, malah lebih tinggi dari aku,
selamat juga ya Chik.” Ujar Anggi.
Chika
hanya mengangguk sambil tersenyum.
********
Hari-hari
terlewati. Komunikasi kini jarang diantara Anggi dan teman-temannya. Hari itu
Anggi harus mendaftar ke SMA NEGERI 1 PURBALINGGA. Tak harus lama menunggu
pengumuman, hanya dengan waktu satu minggu, pengumuman telah keluar.
“Alhamdulilah
Anggi akhirnya doa kita terkabul. Selamat kamu keterima di Ganesha” ujar ibu
Anggi.
“Iya
bu” jawab Anggi terharu tanpa banyak kata .
********
“Wah..
tak terasa ya rasanya baru kemarin kita ujian kok malah sekarang sudah pakai seragam
putih abu-abu” ujar Isti.
“Iya
bener banget tuh” timpal Tati.
Ya,
Anggi, Isti dan Tati. Mereka bertiga nge-kos bersama di Purbalingga. Satu kamar
pula.
“
Aku jadi kangen sama Chika nih, sahabat terbaikku andai kau disini” ujar Anggi
sedih.
“
Sudahlah jangan dipikir terus, aku juga kangen kok, sama Mona, tapi mungkin ini
yang terbaik bagi kita. Semoga saja di SMA NEGERI 1 REMBANG sana,
sahabat-sahabat kita bahagia, walaupun tidak bersama kita” jelas Isti.
“
Kalian memang sahabat sejati ya, aku jadi salut”. Tutur Tati yang dulu tidak
satu kelas bersama Anggi dan Isti.
Sebenarnya
bukan hanya Chika yang Anggi kangenin, tapi yang lebih Anggi rindukan adalah
Miko, ya hanya Miko.
********
Mereka
bertiga pun bertambahnya hari semakin akrab. Setelah melewati masa-masa MOPD
yang banyak menguras tenaga. Agaknya Anggi sudah beradaptasi dengan lingkungan
barunya.Dan sudah tidak terlalu memikirkan teman-temannya di Rembang. Sesekali
juga mereka saling bertukar kabar melalui SMS.
“
O ya nggi, tadi di sekolah kamu pilih
ekstra apa?” tanya Isti.
“
Aku pilih PPA GASDA Is. Kalo kamu apa?” tanya Anggi.
“
Aku karawitan, aku ingin memperkenalakan karawitan di Amerika nanatinya.
He..he... “ ucap isti dengan nada sedikit candaan namun serius. “Ya sudah kita tidur yuk, sudah malam nih,
besok sekolah, besok juga akan hari pertama kita ekstra” Ucap Isti.
Lampu
kamar mereka tak lama kemudian padam.
*******
Hari
itu, hari Sabtu, adalah hari pertama Anggi mengikuti ekstra.
“
Baik anak-anak sebelum, ekstra ini dimulai marilah kita berdoa. Berdoa
mulai...” ucap pembimbing.
Satu
jam, dua jam, pun dilewati, selesailah ekstra PPA GASDA pada hari itu. Yah
karena hari pertama ekstra, jadi belum terjun langsung ke Gunung atau
tempat-tempat alam lain. Hari itu baru saja pengenalan.Tiba-tiba..
“Hi..
kenalin aku Sahal, what is your name?” tanya seorang lelaki yang juga salah
satu anggota PPA GASDA.
“Hi
juga.. aku Anggi salam kenal Sahal” ujar Anggi sambil tersenyum menjabat tangan
Sahal.
“
Emm... boleh minta PIN BBM mu? Tenang saja aku laki-laki baik-baik kok. Jangan
berubah ekspresi gitu dong..” ucap Sahal sambil nyengir kuda nil.
Anggi
terdiam, ia memang paham betul mana lelaki tengil dan lelaki baik. Dan Anggi
mempunyai firasat kalau ini benar lelaki baik. Anggi pun memberikan PIN nya dan
dilanjutkan mengobrol dengan Sahal sampai tak terasa sudah sampai depan kos
nya.
“
Eh sudah sampai kos an nih,, nggak terasa .Sampai jumpa besok ya,
Assalamualaikum” ucap Anggi
“Ya
Waalaikumsalam” timpal Sahal
Setelah
selesai solat isya, Anggi,Isti,dan Tati memutuskan untuk refreshing sejenak.
Karena malam minggu dan agaknya besok mereka bertiga tidak pulang. Karena
keadaan uang mereka yang menipis.Mereka mengisi waktu luang dengan menonton
film di laptop. Tlingg... dering handphone berbunyi menandakan ada BBM masuk.
Sahal:
PING!!
Anggi:
Ya ada apa?
Sahal:
Besok sibuk ngga?
Anggi:
Ngga sih
Sahal:
Joging yuk ke alun-alun, Kalau bisa mampir sekalian ke rumahku. Dekat lho
sebelah pasar mandiri...
Anggi:
Ya insyaallah.. aku tanya Isti sama Tati dulu.. kayaknya aku nggak bisa kalau
mereka berdua juga nggak bisa..
Sahal:
Ya nggak papa deh.. sebenarnya aku maunya kita berdua tapi ya udah deh...
Anggi: Iya udah dulu ya... wasalam...
Sahal:
OK..Siip
********
Keesokan
harinya, Anggi,Isti,dan Tati berjalan menuju alun-alun. Sesampainya di sana,
rupanya Sahal sudah menunngu dari tadi. Sahal sudah menunggu sejak pukul 06.30,
namun Anggi berangkat pukul 07.30.
“Hey..Sudah
menunggu lama ya? Maaf ya aku telat” ucap Anggi sambil menghampiri Sahal
“Iya
nggak apa-apa kok.. Emm.. ini buat kamu” kata Sahal sambil menyodorkan kado
untuk Anggi
“
Apa ini? Aku kan belum ulang tahun” kata Anggi kebingungan
“Emang
ngasih kado kalau ulang tahun doang ya?” jawab Sahal
“Ya
nggak juga sih. Eh BTW thanks ya..” ucap Anggi
“
Ya sudah, udah siang nih..aku pulang dulu ya.. atau kamu sama teman kamu mau
ikut? Tanya Sahal
“
Eh.. nggak usah aku juga ada keperluan kok sehabis ini” kata Anggi berbohong
“
Ya sudah bye!” kata Sahal melambaikan tangan sambil berlari kecil menjauhi
Anggi
Anggi
pun segera menghampiri Isti dan Tati yang sedari tadi sibuk memutari pohon
beringin berkali-kali dengan barlari-lari kecil. Karena mereka sudah merasa
puas dan lelah, ditambah mereka juga tidak membawa uang untuk beli minum,
mereka memutuskan untuk pulang.
*******
Dibukalah
kado dari sahal yang berisi boneka Mickey Mouse dan Minnie Mouse mungil
berwarna biru. Dari hal itulah Anggi berfikir, Apakah arti dari semua ini?
********
Waktu
memang selalu berjalan begitu cepat. Tak terasa 6 bulan berlalu. Selama 6 bulan
itu hari-hari Anggi merindukan kenangan semasa SMP. Chika dengan sikap penuh
kecurigaannya, Ari dengan sikap ke sok alimannya tapi sih emang beneran alim..
he,,he.., Sihab dengan keagresifannya, dan Miko yang selalu membuat Anggi nyaman
didekatnya dan teman-teman lainnya, membuat Anggi rindu. Dan satu lagi kesepian
hati Anggi saat itu rupanya ada yang mengisi hari-hari menjadi lebih indah, Ya
dia adalah Sahal. Hari itu datanglah Anggi ke suatu tempat yang dijanjikan
Sahal. Karena Tati dan Isti akan belajar kelompok, maka mereka berdua pulang
duluan ke kos. Duduklah Anggi di sebuah bangku panjang di suatu taman, sambil
menunggu seseorang si pembuat janji. Ya siapa lagi kalau bukan Sahal. Grengg..
Dengarkanlah
wanita pujaanku..
Hari
ini akan ku sampaikan
Hasrat
suci kepadamu dewiku..
Dengarkanlah
kesungguhan ini
Aku
ingin.. jadi kasihmu..
Tuk
yang pertama dan terakhir
Jangan
kau tolak dan buat ku hancur
Ku
tak akan mengulang tuk meminta
Satu
keyakinan hatiku ini
Akulah
yang terbaik untukmu,,
Suara
merdu Sahal yang diiringi gitar membuat lagu dari Youvi and Nuno berjudul Janji
Suci dan sedikit diubah liriknya tersebut membuat Anggi kaget dan
dag..dig..dug. Pertanyaan Sahal membuat Anggi bimbang. Kejadian ini memang
bukan yang pertama bagi Anggi. Sudah beberapa kali laki-laki mengutarakan
perasaannya kepada Anggi. Namun tak bisa dipungkiri, seberapa pun lelaki yang
mencintainya, ia tetap kukuh dengan seseorang yaitu Miko. Anggi yakin suatu
saat nanti Miko kan kembali. Walau saat ini mungkin belum ada kejelasan. Kabar
pun tak ada. Entah mengapa secercah harapan masih ada di hati Anggi. Memang
sangat sulit untuk memilih Dimas, Sihab, Ari, Miko dan Sahal. Hati kecil
berbisik Miko Miko Miko...
Yang
lain mungkin sangat dekat dengan Anggi, lain hal dengan Miko yang entah dimana.
Namun kekuatan cinta dan kepercaayan hati akan menyambung jalinan kasih Anggi
dan Miko. Menunggu seseorang yang belum pasti namun pas dihati akan dapat
menyelesaikan rumitnya jalinan kasih di hidup Anggi. Rajutan kasih akan dapat
berakhir dan abadi seberapapun rumitnya dengan memilih salah satu benang cinta
yang terbaik. Untuk itu, maafkanlah aku Sahal.
Ucap Anggi dalam hati.
Dalam
sepi, Anggi goreskan tinta-tinta hitam di secarik kertas putih.
Tuhan...
Ku
serahkan semua kepada Engkau...
Zat
yang Maha Cinta dengan segala kesempurnaan
Jalan-Mu
adalah jalan ku
Ketulusan-Mu
adalah keberkahanku
Luruskanlah
niatku
Rido
kanlah keputusanku
Ya
Kholik...
Lindungilah
kami..
Persatukan
lah kami di waktu yang telah engkau goreskan
Hidupkanlah
hati kami agar selau benar di mata-Mu
Terimakasih
Engkau telah menghadirkannya
Sesosok
menawan penenang hati
Penyejuk
jiwa penyegar sukma
Nyaman
bila didekatnya
Rindu
bila dijauhnya
Kau...kau...hanya
kaulah
Pemberi
semangat sejati
Ku
mohon satu hal
Persatukanlah
kami kembali..
Dalam
restu-Mu ku yakin..
Cinta
suci kan mempertemukan kami..
Kesetiaan
dan kepercayaan kan jadi saksi
Saksi
bisu janji kami
Suatu
kesungguhan rasa
Pasti
kan terjawab dengan kebahagiaan
Kepastian
rasa..
Kan
melahirkan keabadian
Karena
itulah... CINTA SEJATI..
### SELESAI ###
PROFIL PENULIS
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Hi!
Teman-teman! Namaku Nuraisah Rosita Chika Dewi. Aku kelas X.1 di SMA NEGERI 1
REMBANG PURBALINGGA. Umurku 16 tahun. Aku berasal dari Desa Wanogara
Wetan,Kecamatan Rembang,Kabupaten Purbalingga,Provinsi Jawa Tengah, Negara
Indonesia, Asia Tenggara , Benua Asia, di Dunia lho.. hehe.. wkwkwkwkwk..
Aku sebenarnya tidak mempunyai hobi tertentu. Tapi kalau
di paksa suruh jawab ya, aku hobinya membaca. Membaca apapun deh yang penting
bermanfaat. Dan cita-citaku ingin melanjutkan di UGM fakultas kedokteran
(aamiin ya Rabb). Emm.. apalagi ya? O iya, aku anak pertama dari dua
bersaudara. Adikku laki-laki masih kecil berumur 2 tahun.
Makasih buat pak guru atau teman-teman yang sudah membaca
cerpen saya. Maaf kalau ceritanya kurang
menarik. Maklum.. sayanya kan masih amatir he..he..
Kiranya sudah cukup deh
perkenalannya . Sekali lagi makasih sudah membaca cerpenku.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar